BAB
I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi
Pada era globalisasi ini pendidikan
menjadi sangat penting, karena globalisasi akan mudah membawa kita untuk
mendapatkan berbagai macam informasi dari luar yang dapat membantu kita
menemukan jalan keluar untuk memecahkan masalah yang kita hadapi terutama dalam
bidang pendidikan islam.
Kondisi pendidikan dilingkungan kita
saat ini bisa dikatakan sangat baik, terutama dalam lingkungan pesantren atau
madrasah. Banyaknya pelajaran agama dan umum bisa menambah pengetahuan peserta
didik yang mempelajarinya.
B. Fokus
Masalah
Adapun fokus masalah yang dikaji pada
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian ilmu pendidikan?
2. Seperti
apa sifat ilmu pendidikan?
3. Apa
pengertian ilmu pendidikan islam?
4. Apa
objek ilmu pendidikan islam?
5. Apa
tujuan ilmu pendidikan islam?
6. Seperti
apa hubungan ilmu pendidikan dengan ilmu pendidikan islam?
C. Tujuan
Dari berbagai macam permasalahan yang
akan dibahas dalam makalah ini memiliki tujuan agar pembaca bisa menelaah serta
memahami apa yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, sekaligus bisa
mempraktekannya dalam kehidupan baik dilingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ilmu Pendidikan
Pendidikan dalam bahasa Arab disebut
dengan istilah tarbiyah. Pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dan
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[1]
Tidak bisa dipungkiri bahwasanya di era modernisasi ini sudah sangat urgen
dalam kehidupan sehari-hari. Seakan-akan setiap manusia berlomba-lomba untuk
menempuh pendidikan dengan setinggi mungkin.
Secara umum, ilmu
pendidikan dipahami dengan dalam dua pengertian. Pertama, ilmu pendidikan
dipahami sebagai seni mendidik (the art of educating), atau seni
mengajar (the rt of teaching). Pengertian semacam ini menganggap ilmu
pendidikan berisi sederetan kiat-kiat jitu dalam mendidik yang efektif,
sebagaimana telah dikaji dan diteliti oleh para ahli. Kedua, ilmu pendidikan
dipahami sebagai disiplin ilmu yang mempelajari fenomena pendidikan dengan
prinsip-prinsip ilmiah.[2]
Banyak tokoh penulis berbeda pendapat
dalam mengartikan ilmu pendidikan antara lain sebagai berikut:[3]
1. Sutari
Imam Barnadib; ilmu pendidikan adalah uraian tentang pemikiran yang tersusun
dan lengkap tentang masalah pendidikan.
2. Redja
Mudyahardjo; ilmu pendidikan adalah suatu sistem pengetahuan tentang pendidikan
yang diperoleh melalui riset.
3. Amir
Daien Indrakusuma; ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membicarakan
masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan.
4. Napitupulu;
ilmu pendidikan merupakan pengetahuan dan pengalaman yang disusun secara logis
sistematis mengenai kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha yang dijalankan dengan
tujuan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang diinginkan.
5. Brodjonegoro;
ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persoalan-persoalan
yang muncul dalam praktik pendidikan.
Dengan memahami
berbagai macam makna dari ilmu pendidikan diatas, menimbulkan suatu pemikiran
bahwasanya ilmu pendidikan adalah suatu rangkaian pengetahuan yang didapat dari
dan dengan dilakukan penelitian sehingga menghasilkan pemikiran-pemikiran yang
baik dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Didalam ilmu pendidikan
manusia dijadikan objek (peserta didik) yang harus di didik dan diarahkan kearah
yang lebih baik. Ilmu pendidikan juga memiliki metode ilmiah, metode berpikir,
metode pemaknaan, maupun metode merekonstruksi teori. Sehingga dengan
metode-metode tersebut tujuan dari ilmu pendidikan tersebut bisa tercapai
dengan adanya metode-metode tersebut.
Ilmu pendidikan
tersusun secara sistematis, hal ini berupaya agar dapat menjelaskan objeknya.
Ilmu pendidikan sudah terumus dalam satu kesatuan suatu hubungan yang teratur
dan logis dan membentuk suatu sistem yang utuh, menyeluruh, terpadu, dan mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat yang berkaitan dengan objeknya. Setelah itu
ilmu pendidikan juga bersifat universal, artinya ilmu pendidikan ini adalah
bagian dari ilmu-ilmu sosial yang objeknya berupa tindakan-tindakan manusia.
Hal inilah yang menyebabkan ilmu pendidikan berbeda dengan ilmu-ilmu alam.
B.
Sifat Ilmu
Pendidikan
Setidaknya ilmu pendidikan memiliki
tiga sifat antara lain sebagai berikut:[4]
1. Teoritis.
Ilmu pendidikan berisi kumpulan pengetahuan ilmiah
tentang pendidikan. Dalam hal ini, ilmu pendidikan merupakan bagian dari ilmu
sosial terapan yang mengaplikasikan konsep dan teori psikologi, antropologi,
sosiologi, dan humaniora.
2. Praktis.
Disebut praktis karena teori-teori, pedoman-pedoman,
dan prinsip-prinsip pendidikan tidak hanya diketahui dan direnungkan saja,
melainkan yang lebih penting adalah untuk dilaksanakan dan diterapkan dalam
praktik pendidikan menuju terbentuknya pribadi utama.
3. Normatif.
Bersifat normatif karena salah satu tujuan penting
ilmu pendidikan adalah penanaman nilai-nilai luhurkepada anak didik yang
bersumber dari norma masyarakat, filsafat, dan pandangan suatu bangsa serta
norma-norma agama. Sifat normatif inilah yang membedakan ilmu pendidikan dengan
ilmu-ilmu yang lainnya.
C.
Pengertian Ilmu
Pendidikan Islam
Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama islam
rasanya kurang lengkap bila penerapan pendidikannya tidak dilakukan dengan cara
yang islami. Biasanya ilmu pendidikan islam berisi tentang teori-teori
pendidikan sekaligus data dan penjelasan yang mendukung teori tersebut.
Ilmu pendidikan islam atau tarbiyatul islamiyyah
adalah teori-teori kependidikan yang didasarkan pada konsep dasar islam yang di
ambil dari penelaahan terhadap Al-Qur’an, hadits, dan teori-teori keilmuan yang
lain, yang di telaah dan dikonstruksi secara integratif oleh intelektual muslim
untuk menjadi sebuah bangunan teori-teori kependidikan yang bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.[5]
Pendidikan islam berarti sistem pendidikan yang
memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan
cita-cita dan nilai-nilai islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak
kepribadiannya, dengan kata lain sistem kependidikannya yang mencakup seluruh
aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah sebagaimana islam telah
menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia baik duniawi maupun
ukhrawi.
Ilmu pendidikan islam tidak sama dengan tafsir tarbawi
atau hadits tarbawi, yang fokus kajiannya berdasar pada ayat atau
hadits tentang kependidikan yang belum terungkap secara ilmiah bangunan ilmu
pendidikan islam itu sendiri. Maka dalam kajian ilmu pendidikan islam tidak
lagi terfokus pada ayat-ayat dan hadits nabi, tetapi merupakan produk dari
studi terhadap ayat dan hadits nabi yang telah diolah dengan dasar kajian
(penelitian) ilmiah.
Adapun konsep pendidikan islam seringkali mengundang
keragaman arti. Pendidikan islam seringkali dimaksudkan sebagai pendidikan
dalam arti sempit, yaitu proses belajar mengajar dimana agama islam menjadi core
curriculum (kurikulum inti). Pendidikan islam bisa pula berarti lembaga
pendidikan yang didalamnya terdapat kegiatan yang menjadikan islam sebagai
identitasnya, baik dinyatakan dengan jelas maupun tersamar. Perkembangan
terakhir, pendidikan islam diberikan arti lebih substansial sifatnya, yakni
sebagai suatu iklim pendidikan (education atmosphere), yaitu suasana
pendidikan yang islami, member nafas keislaman kepada semua elemen sistem
pendidikan yang ada.[6]
D. Objek
Ilmu Pendidikan Islam
Sesuai dengan misi
ajaran islam yang bertujuan untuk member rahmat dan menentramkan umat manusia
di alam semesta ini, maka dari itu ilmu pendidikan islam mengidentifikasikan
sasarannya pada empat pengembangan manusia sebagai berikut:[7]
1.
Menyadarkan
manusia sebagai makhluk individu, yaitu makhluk hidup yang hidup ditengah
makhluk-makhluk yang lain, manusia harus bisa memerankan fungsi dan tanggung
jawabnya sebagai khalifah di muka bumi. Manusia adalah makhluk yang terdiri
dari perpaduan unsur-unsur rohani dan jasmani.
2.
Menyadarkan
fungsi manusia sebagai makhluk sosial. Manusia haus mengadakan interrelasi dan
interaksi dengan sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat. Itulah sebabnya islam
mengajarkan tentang persamaan, persaudaraan, gotong royong, dan musyawarah
sebagai upaya membentuk masyarakat menjadi suatu persekutuan hidup yang utuh.
3.
Menyadarkan
manusia sebagai hamba Allah. Manusia sebagai makhluk yang berketuhanan sikap
dan watak religiusitasnya perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu
menjiwai dan mewarnai kehidupannya. Karena dalam fitrah manusia telah diberi
kemampuan untuk beragama.
E.
Tujuan Ilmu
Pendidikan Islam
Proses pendidikan terkait dengan kebutuhan dan tabi’at
manusia tidak lepas dari tiga unsur, yaitu jasad, ruh, dan akal. Oleh karena
itu, tujuan pendidikan islam secara umum harus dibangun berdasarkan tiga
komponen tersebut, yang masing-masing harus dijaga keseimbangannya. Maka dari
itu, tujuan ilmu pendidikan islam dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:[8]
1. Pendidikan
jasmani (al-Tarbiyah al-Jismiyah)
Pendidikan
jasmani merupakan usaha untuk menumbuhkan, menguatkan, dan memelihara jasmani
dengan baik (normal). Dengan demikian, jasmani mampu melaksanakan berbagai
kegiatan dan beban tanggung jawab yang dihadapinya dalam kehidupan individu dan
sosial.
2.
Pendidikan akal (al-Tarbiyah
al-Aqliyah)
Pendidikan
akal adalah peningkatan pemikiran akal dan latihan secara teratur untuk
berpikir benar. Pendidikan intelektual akan mampu memperbaiki pemikiran tentang
ragam pengaruh dan realitas secara tepat dan benar. Hal ini akan menimbulkan
keputusan atas segala sesuatu yang dipikirkan menjadi tepat dan benar.
3.
Pendidikan
akhlak (al-Tarbiyah al-Khuluqiyah)
Pembentukan
akhlak mulia merupakan tujuan utama yang harus disuriteladankan oleh guru
kepada anak didik. Tujuan utama dari pendidikan islalm adalah pembentukan
akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang bermoral, jiwa
bersih, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi, mengetahui kewajiban dan
pelaksanaannya, menghormati hak-hak manusia, dapat membedakan buruk dan baik, menghindari
perbuatan tercela dan mengingat tuhan di setiap melakukan pekerjaannya.
F.
Hubungan Ilmu
Pendidikan dengan Ilmu Pendidikan Islam
Hubungan ilmu pendidikan dengan ilmu pendidikan Islam itu
sama-sama berupaya untuk memberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada
peserta didik dalam pertumbuhan jasmani dan rohani dalam menuju terbentuknya
kepribadian utama agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Hubungan
keduanya ini juga dapat mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi,
masyarakat, dan alam sekitarnya. Dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas
asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi dalam masyarakat.
Hubungan keduanya ini juga memiliki tujuan yang biasanya diusahakan untuk
menciptakan ola-pola tingkah laku tertentu pada anak-anak atau orang yang
sedang dididik.[9]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum, ilmu
pendidikan dipahami dengan dalam dua pengertian. Pertama, ilmu pendidikan dipahami
sebagai seni mendidik (the art of educating), atau seni mengajar (the
rt of teaching). Pengertian semacam ini menganggap ilmu pendidikan berisi
sederetan kiat-kiat jitu dalam mendidik yang efektif, sebagaimana telah dikaji
dan diteliti oleh para ahli. Kedua, ilmu pendidikan dipahami sebagai disiplin
ilmu yang mempelajari fenomena pendidikan dengan prinsip-prinsip ilmiah.
Ilmu pendidikan islam
atau tarbiyatul islamiyyah adalah teori-teori kependidikan yang
didasarkan pada konsep dasar islam yang di ambil dari penelaahan terhadap
Al-Qur’an, hadits, dan teori-teori keilmuan yang lain, yang di telaah dan
dikonstruksi secara integratif oleh intelektual muslim untuk menjadi sebuah
bangunan teori-teori kependidikan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Hubungan ilmu
pendidikan dengan ilmu pendidikan Islam itu sama-sama berupaya untuk memberikan
dengan sengaja oleh orang dewasa kepada peserta didik dalam pertumbuhan jasmani
dan rohani dalam menuju terbentuknya kepribadian utama agar berguna bagi diri
sendiri dan masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin M, Ilmu
Pendidikan Islam Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdispliner, Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2006
Departemen Pendiddikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta:PT.Gramedia
Pustaka Utama,2012
Kosim Muhammad, Pengantar
Ilmu Pendidikan,Surabaya:Pena Salsabila,2013
Rahman Arif,
Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan, Yogyakarta:LaksBang Mediatama,2009
Roqib Moh, Ilmu
Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,Keluarga, dan
Masyarakat, Yogyakarta:PT.LKIS Printing Cemerlang,2009
Salim Moh. Haitami dan
Kurniawan Syamsul, Studi Ilmu Pendidikan Islam, Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media,2012
Siswanto, Pendidikan
Islam Dalam Perspektif Historis,STAIN Pamekasan Pers,2013
http://Virgiocarimotivasi.blogspot.com/%3Fm%3D1&sa=U&ei=FvD2VL_CE4K7ogSmp4KgBA7ved=oCBgQFjAF&usg=AFQJCNFp3FX9aCm54yKmrXpoLT9Bwm4ogQ
[1] Departemen
Pendiddikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,(Jakarta:PT.Gramedia
Pustaka Utama,2012), hlm. 326
[2]
Arif Rahman, Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan,(Yogyakarta:LaksBang
Mediatama,2009), hlm. 11
[3]
Mohammad Kosim, Pengantar Ilmu Pendidikan,(Surabaya:Pena Salsabila,2013),
hlm.11-12
[4]Mohammad
Kosim, Pengantar Ilmu Pendidikan...ibid, hlm. 17-18
[5]
Moh.Roqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,Keluarga,
dan Masyarakat,(Yogyakarta:PT.LKIS Printing Cemerlang,2009), hlm. 15
[6]
Siswanto, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Historis,(STAIN Pamekasan
Pers,2013), hlm. 7
[7] M.
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdispliner, (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2006), hlm. 23-25
[8]
Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam, (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media,2012), hlm. 117-119
[9]http://Virgiocarimotivasi.blogspot.com/%3Fm%3D1&sa=U&ei=FvD2VL_CE4K7ogSmp4KgBA7ved=oCBgQFjAF&usg=AFQJCNFp3FX9aCm54yKmrXpoLT9Bwm4ogQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar